Lakukan Ini Ketika Berkunjung Ke Rumah Orang Jawa
Suku Jawa merupakan salah satu suku tertua di Indonesia. Sejarah perkembangan negara Indonesia tidak terlepas dari ikut campur suku Jawa dengan tidak mengesampingkan suku yang lain. Bahkan enam dari tujuh presiden Indonesia adalah orang Jawa. Pak Habibie pun beristrikan orang Jawa. Maka tidak heran jika sering dikatakan sebagai Jawa sentris yang dianggap pembangunan hanya terfokus di pulau Jawa. sehingga menimbulkan rasa cemburu dan iri bagi daerah lain yang berada di luar Jawa. lebih dari 60% pupulasi Indonesia berkumpul di pulau Jawa.
Program transmigrasi yang dilakukan pada era Presiden Soeharto, semakin menambah dominasi suku Jawa di Indonesia. Terbukti banyak daerah di luar Jawa didominasi oleh masyarakat Jawa. sehingga mau tidak mau kita pasti akan berinteraksi dengan orang Jawa, baik secara tidak langsung maupun pada saat berkunjung ke suatu daerah. tentu saja kita sebagai orang non-jawa harus bisa memahami dan mengerti saat berada di lingkungan mereka.
sebagai contoh kasus yang ada dalam kehidupan mahasiswa, banyak kegiatan mahasiswa yang mengincar daerah yang ditinggali oleh mayoritas orang Jawa.Tentu saja ini hal yang menarik sehingga komunitas masyarakat Jawa disukai oleh banyak orang.
Adat dan budaya suku Jawa memang dikenal sebagai salah satu yang mengutamakan sopan dan santun sebagai pilar utama dalam kehidupan bermasyarakat. Tak jarang dari segala sisi kehidupan memiliki aturannya tersendiri. Sebagai salah satu suku yang menjunjung tinggi suatu filosofi, banyak sekali ungkapan dan ajaran hidup yang ditanamkan kepada setiap keturunan Jawa sedari mereka kecil. hal ini dapat kita temui pada pemukiman atau daerah yang mayoritas orang Jawa. apa yang terasa pertama kali ketika berada diantara mereka? senyum ? sapa?. yang jelas itu semua ada, bukti keramahan dan keterbukaan masyarakat sekitar terhadap orang baru. Selama ia tidak membawa budaya yang bertentangan dengan aturan sekitar dan tidak bertingkah yang sembarangan maka itu bukanlah sebuah masalah.
Karena begitu banyaknya aturan dan norma yang berlaku, tak heran jika setiap orang yang berkunjung ke pemukiman suku Jawa maka harus mengetahuinya, sehingga tidak terjadi salah faham dan tentu saja supaya ia dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar.
Tata Bahasa dan tata karma dalam bercakap dan bergaul menjadi penting ketika berinteraksi dengan masyarakat, terlebih lagi kepada yang menjadi tokoh masyarakat Jawa.
Karena berbagai kelebihan yang sudah tertanam dalam masyarakat Jawa, menjadikannya sering digunakan sebagai objek kunjungan dan wisata. Tidak hanya dalam skala regional akantetapi dari mancanegara pun banyak yang belajar kepada masyarakat Jawa.
Pada umumnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan seseorang saat berkunjung ke rumah orang Jawa
1. Mengucapkan salam / permisi
Tentu saja dimanapun kita berada, wajib hukumnya untuk mengucapkan salam. Baik itu ucapan Assalamu'alaikum, selamat pagi, permisi, dan lain sebagainya yang mengisyaratkan untuk memulai percakapan. Terlebih lagi dalam masyarakat jawa mengucapkan salam lebih ditekankan lagi. Sehingga jika seseorang semabarangan saja masuk rumah atau berbicara langsung to the point tanpa permisi, tanpa kalimat pembuka atau lain sebagainya, maka lihat saja orang kita bakalan disambut dengan kurang antusias. Karena, orang itu sudah menaruh perasangka buruk dan menganggapnya tidak sopan. So,etika harus dikedepankan. seperti pada saat menannyakan alamat, dan kita
2. Senyum & Sapa
Senyum adalah sedekah, demikianlah mengapa banyak orang jawa yang hidup di desa-desa memiliki indeks kebahagiaan yang tinggi. Tiada hari yang mereka lewati tanpa senyuman manis menyapa. Senyum adalah tanda keramahan, itulah mengapa Indonesia disebut negara yang paling ramah. Salah satu faktornya adalah senyuman. Dengan memberikan senyuman kepada orang Jawa ketika bertemu di jalan, sudah cukup memberikan kesan baik kepada anda.
Namun pastikan ketika anda tersenyum, senyuman itu memang benar-benar tulus dan sepenuh hati. karena tahukan kalian terdapat senyuman setengah-setengah yang justru memberikan kesan buruk kepada anda.
Saling sapa dan senyum sudah umun terjadi di dalam masyarakat Jawa, ketika bertemu di jalan, di pasar, bahkan sampai di ladang sekalipun. Senyum meberikan kesan ramah, damai, dan menghormati.
Maka mulailah untuk sering tersenyum kepada siapapun itu.
3. Merendahkan Suara
Tutur kata yang lembut, kata yang sopan,nada yang rendah, serta sikap yang lugu menjadi ciri dari kebanyakan masyarakat Jawa. Tidak seperti di daerah lain, di Pulau jawa khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta masih sangat kental akan kebudayaan Jawa yang sayhdu dan damai.
Karena kebanyakan masyarakat disana masih menggunakan Bahasa Jawa "kromo inggil" dimana itu lah tingkatan bahas Jawa yang paling halus. Sedikit berbeda ketika sudah berada di lingkungan di luar Jawa, dimana sudah bercampur dengan budaya setempat.
Orang Jawa tentu akan kaget dan heran ketika baru pertama kali berbicara dengan orang sumatra yang umumnya memilki nada tinggi. Hal ini dapat menyinggung perasaan dan membuat orang itu seakan sedang ditantang dan dimarahi. kemanapun kita perti tentu harus memperhatikan kebiasaan dan etika daerah setempat.
4. Menghabiskan Suguhan Minuman dan Makanan
Sebuah kehormatan bagi orang Jawa untuk dapat memberikan hidangan atau suguhan kepada tamu yang berkunjung ke kediamannya. Suguhan yang palin awal dan yang paling utama adalah minuman, entah itu Teh, Kopi,atau hanya sekedar air putih. Terdapat sebuah kebiasaan dan aturan tidak tertulis yang berlaku ketika sudah di suguhkan minuman, yaitu harus dihabiskan atau setidaknya tinggal sedikit saja. Mengapa demikian? karena hal itu sebagai petanda bahwa orang itu menghargai apa yang telah diberikan kepadanya, tidak membuang-buang minuman (mubazir).
Tak jarang jika orang itu belum meminum minuman itu, maka pemilik rumah akan menegurnya dan meminanya untuk menghabiskannya. Maka jika dalam keadaan yang demikian harus kita habiskan meskipun minuman itu masih panas. berusahaalah untuk tidak terburu-buru meninggalkan rumah.
Jangan heran ketika kalian duduk lama diruang tamu, maka ada perempuan di dapur yang sibuk menyiapkan makanan untukmu. Demikian petanda ramahnya dan penghormatan kepada tamu dan jangan kekeuh untuk menolak ajakan makan bersama oleh orang rumah, karena itu merupakan suatu yang ikhlas untuk diberikan. Selanjutnya,ketika hari sudah semakin larut maka tentu pemilik rumah akan menawarkan untuk menginap disana. Saya berpesan supaya andabisa melihat situasi dan kondisi, apakah rumah itu bisa menampung anda, apakah tidak merepotkan. Karena ada orang Jawa yang menawarkan banyak bantuan namun ia sendiri berharap orang itu tidak menerimanya. "Habiskan minumanmu meskipun panas"
5. Menjaga sopan dan santun
Kunci dari kehidupan dengan masyarakat Jawa adalah dengan menjaga kesopanan dan kesantunan. Soapan santun tentu mencakup banyak hal dan aspek seperti Membungkukkan badan ketika berjalan di depan orang tua, mencium tangan orang tua, sampai berbicara dengan bahasa Jawa Halus ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Orang yang sopan dan santun meskipun ia masih begitu muda maka ia akan mendapat tempat di masyarakat.
Dalam hal ini kita bisa belajar bagaimana harus bertindak dan berbuat sehingga kita bisa diterima dengan baik. Orang Jawa lebih mengedepan adab ketimbang ilmu pengetahuan, apalagi jika keduanya bisa seimbang.
6 . Hindari berkunjung saat Jam kerja
Meskipun pada umumnya mereka bekerja sebagai petani, namun jika sedang focus untuk bekerja maka usahakan untuk tidak menemuinya jika tidak terlalu penting. Karena hal itu bisa cukup mengganggu. Biasanya jika mendapat berita yang mengganggu maka tak fokus lagi untuk bekerja, atau jiaka mereka sekali berhenti kerja maka itu bisa menjadi akhir dari pekerjaanny ahari itu. Demikianlah petenia, ia memilki waktu yang fleksibel dan cenderung memudahkan suatu pekerjaan untuk kemudian bisa ia kerjakan di esok hari.
Dari pembahasn yang ada kembali lagi bukan maksud untuk menganggap suku Jawa lbih baik dari suku lain. Tetap adakelebiha dan kekurangannya. semoga bermanfaat untuk kalian yang ingin melakukan kegiatan seperti bakti sosial, KKN, atau mengadakan penelitian di daerah yang mayoritas peduduknya adalah orang Jawa.
Pada umumnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan seseorang saat berkunjung ke rumah orang Jawa
1. Mengucapkan salam / permisi
Tentu saja dimanapun kita berada, wajib hukumnya untuk mengucapkan salam. Baik itu ucapan Assalamu'alaikum, selamat pagi, permisi, dan lain sebagainya yang mengisyaratkan untuk memulai percakapan. Terlebih lagi dalam masyarakat jawa mengucapkan salam lebih ditekankan lagi. Sehingga jika seseorang semabarangan saja masuk rumah atau berbicara langsung to the point tanpa permisi, tanpa kalimat pembuka atau lain sebagainya, maka lihat saja orang kita bakalan disambut dengan kurang antusias. Karena, orang itu sudah menaruh perasangka buruk dan menganggapnya tidak sopan. So,etika harus dikedepankan. seperti pada saat menannyakan alamat, dan kita
2. Senyum & Sapa
Senyum adalah sedekah, demikianlah mengapa banyak orang jawa yang hidup di desa-desa memiliki indeks kebahagiaan yang tinggi. Tiada hari yang mereka lewati tanpa senyuman manis menyapa. Senyum adalah tanda keramahan, itulah mengapa Indonesia disebut negara yang paling ramah. Salah satu faktornya adalah senyuman. Dengan memberikan senyuman kepada orang Jawa ketika bertemu di jalan, sudah cukup memberikan kesan baik kepada anda.
Namun pastikan ketika anda tersenyum, senyuman itu memang benar-benar tulus dan sepenuh hati. karena tahukan kalian terdapat senyuman setengah-setengah yang justru memberikan kesan buruk kepada anda.
Saling sapa dan senyum sudah umun terjadi di dalam masyarakat Jawa, ketika bertemu di jalan, di pasar, bahkan sampai di ladang sekalipun. Senyum meberikan kesan ramah, damai, dan menghormati.
Maka mulailah untuk sering tersenyum kepada siapapun itu.
3. Merendahkan Suara
Tutur kata yang lembut, kata yang sopan,nada yang rendah, serta sikap yang lugu menjadi ciri dari kebanyakan masyarakat Jawa. Tidak seperti di daerah lain, di Pulau jawa khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta masih sangat kental akan kebudayaan Jawa yang sayhdu dan damai.
Karena kebanyakan masyarakat disana masih menggunakan Bahasa Jawa "kromo inggil" dimana itu lah tingkatan bahas Jawa yang paling halus. Sedikit berbeda ketika sudah berada di lingkungan di luar Jawa, dimana sudah bercampur dengan budaya setempat.
Orang Jawa tentu akan kaget dan heran ketika baru pertama kali berbicara dengan orang sumatra yang umumnya memilki nada tinggi. Hal ini dapat menyinggung perasaan dan membuat orang itu seakan sedang ditantang dan dimarahi. kemanapun kita perti tentu harus memperhatikan kebiasaan dan etika daerah setempat.
4. Menghabiskan Suguhan Minuman dan Makanan
Sebuah kehormatan bagi orang Jawa untuk dapat memberikan hidangan atau suguhan kepada tamu yang berkunjung ke kediamannya. Suguhan yang palin awal dan yang paling utama adalah minuman, entah itu Teh, Kopi,atau hanya sekedar air putih. Terdapat sebuah kebiasaan dan aturan tidak tertulis yang berlaku ketika sudah di suguhkan minuman, yaitu harus dihabiskan atau setidaknya tinggal sedikit saja. Mengapa demikian? karena hal itu sebagai petanda bahwa orang itu menghargai apa yang telah diberikan kepadanya, tidak membuang-buang minuman (mubazir).
Tak jarang jika orang itu belum meminum minuman itu, maka pemilik rumah akan menegurnya dan meminanya untuk menghabiskannya. Maka jika dalam keadaan yang demikian harus kita habiskan meskipun minuman itu masih panas. berusahaalah untuk tidak terburu-buru meninggalkan rumah.
Jangan heran ketika kalian duduk lama diruang tamu, maka ada perempuan di dapur yang sibuk menyiapkan makanan untukmu. Demikian petanda ramahnya dan penghormatan kepada tamu dan jangan kekeuh untuk menolak ajakan makan bersama oleh orang rumah, karena itu merupakan suatu yang ikhlas untuk diberikan. Selanjutnya,ketika hari sudah semakin larut maka tentu pemilik rumah akan menawarkan untuk menginap disana. Saya berpesan supaya andabisa melihat situasi dan kondisi, apakah rumah itu bisa menampung anda, apakah tidak merepotkan. Karena ada orang Jawa yang menawarkan banyak bantuan namun ia sendiri berharap orang itu tidak menerimanya. "Habiskan minumanmu meskipun panas"
5. Menjaga sopan dan santun
Kunci dari kehidupan dengan masyarakat Jawa adalah dengan menjaga kesopanan dan kesantunan. Soapan santun tentu mencakup banyak hal dan aspek seperti Membungkukkan badan ketika berjalan di depan orang tua, mencium tangan orang tua, sampai berbicara dengan bahasa Jawa Halus ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Orang yang sopan dan santun meskipun ia masih begitu muda maka ia akan mendapat tempat di masyarakat.
Dalam hal ini kita bisa belajar bagaimana harus bertindak dan berbuat sehingga kita bisa diterima dengan baik. Orang Jawa lebih mengedepan adab ketimbang ilmu pengetahuan, apalagi jika keduanya bisa seimbang.
6 . Hindari berkunjung saat Jam kerja
Meskipun pada umumnya mereka bekerja sebagai petani, namun jika sedang focus untuk bekerja maka usahakan untuk tidak menemuinya jika tidak terlalu penting. Karena hal itu bisa cukup mengganggu. Biasanya jika mendapat berita yang mengganggu maka tak fokus lagi untuk bekerja, atau jiaka mereka sekali berhenti kerja maka itu bisa menjadi akhir dari pekerjaanny ahari itu. Demikianlah petenia, ia memilki waktu yang fleksibel dan cenderung memudahkan suatu pekerjaan untuk kemudian bisa ia kerjakan di esok hari.
Dari pembahasn yang ada kembali lagi bukan maksud untuk menganggap suku Jawa lbih baik dari suku lain. Tetap adakelebiha dan kekurangannya. semoga bermanfaat untuk kalian yang ingin melakukan kegiatan seperti bakti sosial, KKN, atau mengadakan penelitian di daerah yang mayoritas peduduknya adalah orang Jawa.
Komentar
Posting Komentar