kuliah kok swasta , Malu kuliah di Universitas Swasta? baca aja biar faham

        Ketika mendekati masa kelulusan dari SMA, banyak pilihan apakah melanjutkan studi atau berhenti. Biasanya hal itu terkendala biaya atau bahkan tiada niat untuk lanjut studi. Bagi mereka yang ingin melanjutkan studinya tentu akan melakukan berbagai cara untuk bisa masuk ke Perguruan tinggi negeri atau bahkan swasta. Pada umumnya kebanyakan orang lebih memilih masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ketimbang Swasta. Tentu saja dengan banyak pertimbangan yang umumnya akan didapat nantinya. Perguruan Tinggi Negeri masih banyak di gandrungi karena kepopuleran, arahan dari senior dan prof google.
Harvard University

      Namun tidak semua orang beruntung masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, meskipun berbagai macam jalur telah diikut.Hingga pilihan terkahir jatuh untuk memilih Universitas swasta untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan. 

     Sebagian orang justru merasa tidak bersemangat ketika masuk ke perguruan tinggi (PT) Swasta. Disamping biayanya yang relatif mahal, juga sebagian mereka mengganggap kualitas PT swasta kalah  dibanding PT negeri. Pemikiran inilah yang jika sampai saat mereka menjadi mahsiswa tidak diubah, akan terus menjadi doktrin untuk menghambat langkah mereka untuk maju. seterusnya akan demikian, tidak ada semangat untuk melakukan yang terbaik atau bahkan menjadikan PT nya menjadi lebih baik. 

    Sebuah ungkapan yang mungkin bisa saja benar, bahwa dahulu nama Universitas besar karena mahasiswanya sedangkan saat ini banyak mahasiswa yang ingin membesarkan namanya dari universitasnya. Maka tak elak sekarang berbondong-bondong mereka masuk ke universitas favorit. entah apa jurusan yang mereka ambil, yang penting mereka bisa berbangga ketika ditanya almamater oleh rekan, keluarga, bahkan nanti waktu interview  kerja. Dengan demikian tujuan utama kuliah untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman semakin memudar, sehingga kita banyak temui sekarang sarjana yang sudah lama menganggur karena terlalu besar gengsi mereka untuk memulai melakuakn hal yang kecil. rasanya hampir tidak ada segala sesuatu di dunia ini yang begitu saja menjadi besar. ia harus dimulai dari satu langkah kecil. 

     Kuliah bukanlah ajang untuk gengsi dan membanggakan diri. Bahkan ketika kuliah kita harus semakin merendahkan diri, bahwa banyak yang masih perlu kita pelajari. Sehingga kita menyadari bahwa masih banyak permasalahan diluar sana dibiarkan begitu saja tanpa ada yang memulai untuk mengatasinya. 

    Perguruan Swasta dan Negeri jika kita lebih jeli dalam melihat maka tentu tidak ada bedanya dalam hal belajar mengajar dan ilmu yang disampaikan. Hanya sumber pendanaan saja yang mungkin berbeda. Kita bisa melihat bahwa Perguruan Tinggi Swasta dibentuk sebagai upaya untuk pemerataan pendidikan. Mereka memiliki Visi dan Misi tersendiri untuk kemajuan SDM kita. Adanya swasta juga telah memberikan banyak peluang bagi mereka yang ingin menimba ilmu lebih banyak lagi.

   Tahukan kalian jika kebanyakan Perguruan tinggi terbaik di dunia adalah swasta. Kita bisa lihat Harvard, MIT, Stanford, Chicago, Caltech, dan masih banyak lagi yang menunjukkan bahwa Perguruan tinggi swasta bisa lebih baik daripada Perguruan tinggi Negeri. Di dalam  negeri kita bisa lihat Universitas Telkom, Binus, UMY, Tarumanegara, Atma Jaya, UAD dan masih banyak lagi. 

     Perjuangan Perguruan Tinggi swasta tersebut untuk menjadi Universitas terbaik di dunia tentu tidak mudah. Mereka besar karena mahasiswa yang disana belajar dengan begitu giat dan bersungguh-sungguh, sehingga ketika memasuki dunia kerja mereka meiliki keahlian di atas rata-rata. Mereka banyak menemukan hal-hal baru yang berguna bagi masyarakat secara luas. Mereka bisa membuktikan diri sebagai Inovator bukan pengekor. 

     Sejauh ini tentu kita bisa melihat bahwa peran mahasiswa untuk membesarkan nama universitas tersebut sangatlah besar. Begitu hebatnya mahasiswa yang bisa menjadikan Universitasnya dikenal oleh orang banyak dengan prestasinya ketimbang mahasiswa yang hanya numpang nama di ijazah sarjana tanpa meninggalkan jejak di almamaternya. 

    Menganggap Perguruan tinggi swasta lebih rendah dan tidak bermutu hanya menjadikan orang itu menjadi  sombong dan merendahkan orang lain. Sikap yang juga harus diperbaiki ketika seseorang kuliah di PTS dan beranggapan ia tidak memiliki semangat, minder, dll. Bahwa sikap itu hanya akan mengubur dan mengkerdilkan bakat dan kemampuan. Saat kita kuliah meskipun itu swasta, posisi itu ternyata menjadi impian dari banyak rekan-rekan kita diluar sana yang berharap bisa mencicipi suasana dunia perkuliahan. Kita masih sangat beruntung. Ingatlah itu, dengan begitu tiada alasan untuk tidak menyukai apa yang kita dapatkan sekarang.

    Keadaan yang tidak jauh beda ketika seseorang masuk ke PT Negeri bahkan unggulan. Mereka seolah berasa diatas angin bahwa kedepan akan sangat mulus. Keadaan demikian akan melenakan mereka semakin jauh. Bahwa dunia perkuliahan dan pasca kuliah itu akan sangat berbeda, terutama soal gengsi dan emosi. Harapan bersama semoga hal itu tidaklah demikian. 

    Ingatlah bahwa mobil sebagus apapun jika yang memakai tidak bisa, maka tiada berguna dan celakalah bagi pemakainya. sedangkan ketika mobil itu biasa saja dan pengendaranya adalah orang yang handal, maka tiada jalan yang tak sanggup ia lewati.

    Jadi mau dimanapun kuliahnya, yang bisa membuat tempat itu terlihat dan terasa lebih baik adalah pemikiran diri  sendiri bagaimana menyikapi dan memanfaatkan  keadaan  serta kesempatan tersebut. 

Komentar

  1. Tidak penting anda belajar dimna,yang penting bagaimana anda belajae

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KKN Di Desa Sendiri : Memberdayakan Rumah Sendiri Kenapa Tidak..?

mata kuliah Kewirausahaan UNI*

Ngaret, "Bad Habbit" yang jadi budaya