Usulan saya pada Jurusan Tentang Akademik
Selama 12 semester ini saya kuliah (Wah gila ini hahaha), ada beberapa hal yang sekarang mulai terfikirkan untuk ditambah atau diperbaiki mengenai sistem perkuliahan. Berikut rinciannya:
1. Database Penelitian;
Selama ini setau saya mahasiswa yang ingin melakukan penelitian biasanya memilih topik sendiri yang mereka ketahui dan ingin untuk diteliti. Kemudian mencari referensi skripsi kakak tingkat yang tersimpan secara tersebar di Perpustakaan Universitas, Perpustakaan Fakultas, dan Perpustakaan Jurusan. tentu saja Hal ini akan membingungkan mahasiswa untuk mendapatkan referensi terbaik yang sesuai.
Dulu waktu awal-awal saya mengambil skripsi, ada yang bagikan judul-judul skripsi, tapi tidak tau itu resmi atau bukan. dan itu hanya judul. saat ini ada yang mempublish tapi bukan resmi dari jurusan sendiri: nafiriz.com
Saya ingin ada database yang memuat semua judul skripsi mahasiswa Agribisnis secara rapi dan sistematis. Dimana di dalamnya memuat Mulai dari Judul, metodologi, link jurnal, letak arsip hardcopy nya, sampai kalo bisa data responden (jika dibutuhkan). Semua hal itu bertujuan untuk memudahkan mahasiswa untuk mengerjakan skripsinya dengan mind research yang jelas. Jadi waktu yang sebelumnya dihabiskan untuk mencari-cari referensi skripsi, Responden, dll bisa dimaksimalkan untuk hal lainnya yang mempercepat dan memaksimalkan hasil penelitian.
Termasuk nantinya mungkin selain podcast yang sudah dicoba, bisa juga merambah pada artikel atau rekaman ajar dosen tentang metode atau materi penelitian yang bisa menjadi referensi mahasiswa untuk memahami kembali apa yang sudah diajarkan di kelas. Serta menyarankan topik-topik apa yang menarik/ perlu diteliti oleh mahasiswa.
2. Typografi 0%
Ini adalah mengenai kesalahan pengetikan (Typografi) dalam naskah penelitian baik itu proposal, hasil, ataupun jurnal. saya menemui banyak sekali kesalahan pengetikan yang ada dalam naskah penelitian. padahal ketepatan penegtikan sesaui KBBI merupakan hal yang sangat penting untuk kredibilitas jurnal kita (Agrisep).
Saya teringat komentar Pak Nusril waktu menguji salah satu teman saya, Bahwa ada indikasi mahsiswa yang sengaja melakukan Typo untuk mengakali plagiarism. Nah disini ada doubel masalah, selain kredibilitas naskah, juga masalah kecurangan (Cheating) dalam proses ilmiah ini.
Saya harap selain ada tahapan plagiarism checker, juga ada typografi checker. karena jika mahasiswa sengaja melakukan typo, Plagiarism Checker menjadi tidak relevan untuk dilakukan.
Alat terbaik untuk melakukan typografi checker terbaik yang pernah saya coba (Office & WPS office) adalah menggunakan google drive document. Keunggulannya selain mendeteksi kesalahan dalam bahasa Indonesia, juga dalam bahasa inggris, sampai pada istilah-stilah ilmiah, nama, dan juga sampai pada penggunaan kata yang tepat dalam sebuah kalimat.
3. Transparansi Nilai
Disisni barangkali ada dari Bapak Ibu dosen yang pernah ditanyai mahasiswa tentang kejelasan nilai, mengapa nilai mereka begitu rendah dan tidak memuaskan. Mungkin ini bisa menjadi sebuah langkah untuk memperbaiki sistem publikasi nilai.
Selama ini kita mahasiswa hanya bisa melihat nilai bulat di portal tanpa ada rincian asal-muasal nilai tersebut. Dimana sebenarnya nilai tersebut dapat diperinci menjadi komponen-komponen penyusun nilai tersebut. Supaya mahsiswa dapat mengetahui dimana letak kekurangan atau kelemahan nilai mereka. Ini sangat berguna bagi mahasiswa apabila ingin mengulang mata kuliah di masa mendatang. soalnya pernah suatu ketika teman saya mendapat nilai D, dan ketika dikonfirmasi ke Dosennya ternyata nilai ujiannya terlewat di input dan naskah ujiannya sudah tidak ada.
Ketika kita pergi ke minimarket dan ingin membayarnya di kasir, dan kemudian nominal yang disebutkan tidak masuk akal, apa yang akan anda lakukan? tentu saja sebagai orang yang terpelajar kita akan menanyakan rinciannya secara lebih detail sehingga kita tahu dimana letak ketidaksesuaian antara yang kita perhitungkan dengan sebenarnya yang terjadi. Begitu pula dengan nilai mahasiswa.
4. E-Panduan
Panduan yang ada sekarang ini rasanya hanya formalitas tanpa ada pembaharuan dan penambahan materi. Seharusnya buku ini berisi semua hal yang berkaitan dengan mahasiswa, dosen, dan jurusan dari maba sampai wisuda. ini merupakan penjabaran dari buku panduan akademik. selain itu seharusnya ini ada dalam bentuk digital yang bisa di download oleh siapa saja, sehingga tak perlulah mahasiswa harus bayar untuk hal yang sebenarnya masih kurang lengkap dan yang seharusnya bisa diperoleh secara gratis.
5. E-Learning
Pada hal ini semua kegiatan di kelas direkam dan diupload secara cloud, sehingga setiap orang bisa mengaksesnya kapan saja mereka butuh untuk bejar. Dosen pun bisa melakukan evaluasi bagaimana ia mengajar di kelas. selain itu juga hal ini bisa menjadi kelas terbuka yang bisa dikomentari antar mahasiswa bahkan dosen lintas universitas dan disiplin ilmu.
6. Pusat aduan & saran mahasiswa
Setau saya memamng Selama saya kuliah tidak pernah tau adanya aduan bagi mahasiswa terkait permasalah ataupun usulan mengenai ide atau gagasan mereka baik kepada prodi, fakultas ataupun unuversitas. Padahal saya ras itu akan sangat bermanfaat dan membangun bagi jalannya perkuliahan yang nyaman.
7. SOP penelitian
Saya pernah mendengar cerita teman saya yang melakukan penelitian. Dia pernah ditolak Ketika akan mewawancarai seorang responden dengan alasan bahwa ia sering diwawancara namun tidak ada manfaatnya bagi mereka. Bahkan hasil penelitian itupun mereka tidak tau sama sekali. Saya pikir juga banyak dari narasumber, khususnya petani yang sibuk dengan waktu kerja mereka dan tiba-tiba datanglah “Pengganggu” untuk memutus kerja mereka.
Mungkin banyak mahasiswa sangat
antusias untuk menggali informasi dari petani, sehingga mereka memakan waktu
berjam-jam dengan pertanyaan-pertanyaan teknis yang menjenuhkan bagi petani.
Padahal bagi petani mereka sudah bosan diwawancarai oleh kaum mahasiswa yang
hasil penelitiannya entah kemana.
Jadi inti dari
usulan saya adalah adanya aturan bagi pewawancara untuk membawa gift kepada
narasumber/petani sehingga mereka tidak rugi-rugi banget dengan waktu yang
telah mereka buang dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang seakan menghakimi mereka itu. Mereka itu saya ibaratkan sudah seperti “manusia
ternak” yang siap diperas informasinya kapasn saja calon sarjana pertanian yang
tidak mau menjadi petani itu dating.
Saya tidak berharap
untuk diharuskan karena memang itu sulit, saya hanya berharp itu bisa menjadi
anjuran bagi mahasiswa yang akan turun ke lapangan. Karena banyak dari mereka
mungkin saya rasa tidak tau apa yang dirsakan petani Ketika mereka datang. Saya
malah berharap aturan tersebut bisa diwajibkan bagi dosen yang bekerja sama
dengan mahasiswa untuk melakukan penelitian. Karena itu basisnya proyek yang
ada pendanaannya. Saya rasa uang 5.000 - 10.000/responden untuk membeli snack/
makana ringan tidak akan memberatkan biaya penelitian.
Komentar
Posting Komentar